BAB
I
PENDAHULUAN
I.1
LATAR BELAKANG
Faktor budaya sangat
berperan penting dalam status gizi seseorang. Budaya memberi peranan dan nilai
yang berbeda terhadap pangan dan makanan.Misalnya tabu makanan yang masih
dijumpai di beberapa daerah. Tabu
makanan yang merupakan bagian dari budaya menganggap makanan makanan tertentu
berbahaya karena alasan-alasan yang tidak logis. Hal ini mengindikasikan masih
rendahnya pemahaman gizi masyarakat dan oleh sebab itu perlu berbagai upaya
untuk memperbaikinya. Pantangan atau tabu adalah suatu larangan untuk
mengonsumsi suatu jenis makanan tertentu karena terdapat ancaman bahaya atau
hukuman terhadap yang melanggarnya. Dalam ancaman bahaya ini terdapat kesan
magis yaitu adanya kekuatan supernatural yang berbau mistik yang akan menghukum
orang-orang yang melanggar pantangan atau tabu tersebut (Suhardjo, 1989).
Pada kehidupan modern, ada hal-hal yang secara tradisi
belum tentu usang atau kuno. Bahkan hal yang tradisi mengalami perubahan makna
menjadi makna eksotis, yaitu ciri khas yang bernilai ekonomi, sosial, dan
budaya. Banyak kalangan merindukan masa lalu untuk hadir kembali ke masa ini
dalam balutan modern. Hal ini disebut transformasi budaya. Secara global pun
terdapat pergeseran nilai untuk kembali kepada alam (back to nature), seperti
pada upaya mempopulerkan kembali pada minuman air putih , pemanfaatan
tanam-tanaman obat secara alamiah untuk penyembuhan penyakit, osmetika dan
stamina kesehatan. Hal ini sangat relevan karena dalam perspetif posmodern,
konsep-konsep “the past in the present” merupakan fenomena budaya yang
berimplikasi pada peningkatan kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya. Hal ini
pada akhirnya bermuara pada konsep penguatan identitas budaya sebagai bagian
dari sistem ketahanan sosial budaya masyarakat yang dalam aplikasinya memberi
signifikansi positif terhadap ekonomi, seperti tumbuhnya rumah makan yang
menyajikan menu tradisional dan uliner maupun obat-obatan yang mampu memperkuat
identitas budaya yang dapat dijadikan kekuatan eonomi dan ketahanan nasional
(Effendi, 1993).
I.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bahan
pangan apa saja yang dianggap tabu oleh masyarakat tetentu dalam siklus gizi
daur hidup?
2. Bahan
pangan apa saja yang menjadi anjuran atau dianjurkan kepada masyarakat lewat
siklus gizi daur hidup?
I.3 TUJUAN
1. Untuk
mengetahui bahan pangan yang tabuh di mata masyarakat dalam siklus gizi daur
hidup.
2. Untuk
mengetahui bahan pangan yang diajurkan atau menjadi anjuran kepada masyrakat
dalam siklu gizi daur hidup.
I.4 METODE PENULISAN
Metode penulisan dalam makalah ini adalah menggunakan
studi pustaka yaitu mencari dan menyimpulkan beberapa literature yang
berhubungan dengan isi makalah ini.
BAB
II
ISI
& PEMBAHASAN
Kuliner yang di dalamnya terdapat makanan rakyat
merupakan folklor material bukan lisan terdiri dari konsep makanan, bahan
makanan, cara memperoleh makanan, cara mengolah makanan, cara penyajian, dan
fungsi makanan. Sesuatu disebut makanan atau bukan sangat ditentukan oleh
kebudayaan kolektif masingmasing. Dalam kenyataan sehari-hari, makanan adalah
yang tumbuh di sawah, ladang, kebun, laut, yang dipelihara di halaman, padang
rumput, daerah pertanian dan peternakan, yang dibeli di warung, pasar,
restoran. Dalam sudut ilmu pandang antropologi, folklor makanan merupakan
fenomena kebudayaan, oleh karena itu makan bukan sebagai produksi organisme
dengan kualitas-kualitas biokimia yang dokomsumsi oleh manusia. Makanan
merupaan bagian dari upaya mempertahankan hidup yang ditentukan oleh kebudayaan
masing-masing kolektif (james, 2002)
Agar makanan dapat dikonsumsi, perlu diperoleh dahulu
oleh cap persetujuan dan pengesahan dari kebudayaannya. Cara memperoleh makanan
ada bermacam-macam, namun dalam garis besarnya dapat digolongkan ke dalam dua
kategori, yaitu langsung mengambilnya dari alam seperti berburu, memancing dan
menangkap ikan, juga melalui pembudidayaan seperti menanam padi di sawah,
menanam sayur di ladang, dan sebagainya. Untuk kegiatan memperoleh makanan
sering diiringi pula dengan upacara-upacara kepercayaan/keyakinan/keagamaan,
baik yang sederhana maupun yang kompleks. Demikian pula cara pengolahan makanan
dapat dilihat berdasaran sifat alamiah maupun sifat kebudayaan melalui tatacara
kebudayaannya yang terkait dengan lingkungan alam, budaya, dan tata
kebiasaannya. Ada makanan mentah, dimasak, peragian (fermentasi) , marinate
(penggaraman), dam sebagainya (George, 2007).
Cara penyajian
makanan dibedakan disajian untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk sesaji yang
bersifat ritual keagamaan. Cara penyajian makanan untuk sehari-hari adalah
sederhana, sedangkan untuk pesta atau upacara lebih rumit, bahkan tampak lebih
sedap dipandang daripada dimakan. Dari cara penyajian makanan dapat dikaji
ukuran taraf perkembangan dari kebudayaan suatu suku bangsa. Jenis makanan
memiliki arti simbolik dalam arti mempunyai arto sosial, budaya, agama, dan
lain-lain. Arti sosial mempunyai fungsi kemasyarakatan seperti untuk mempererat
kesatuan desa, memperkokoh kedudukan golongan tertentu dalam masyarakat,
membedakan status golongan berdasarkan jenis kelamin, usia, kasta, dan
lain-lain. Oleh sebab itulah dalam perspetif budaya, makanan dapat sebagai
ungkapan ikatan sosial, makanan dapat sebagai solidaritas kelompok, makanan dan
ketengan jiwa, dan simbolisme makanan dalam bahasa (james, 2002).
Berbagai pantangan makanan bagi ibu
hamil yang berdasarkan faktor-faktor sosial budaya dan lingkungan di dalam
masyarakat, disadari atau tidak, faktor-faktor kepercayaan dan pengetahuan
budaya seringkali membawa dampak baik positif maupun negatif terhadap kesehatan
ibu dan anak. Pola makan, misalnya, fakta dasarnya merupakan salah satu selera
manusia dimana peran kebudayaan cukup besar. Hal ini terlihat bahwa setiap daerah
mempunyai pola makan tertentu, termasuk pola makan ibu hamil dan anak yang
disertai dengan kepercayaan akan pantangan, tabu, dan anjuran terhadap beberapa
makanan tertentu (Anonim, 2009).
|
Dampak negatif pantangan makan makanan tertentu
pada ibu hamil adalah seperti pantang makan ikan laut yang merupakan sumber
asam folat dan protein tinggi, sumber zat besi seperti pada dagin buah-buahan
yang kaya akan vitamin dan makanan lain yang mengandung zat-zat lain yang
berguna bagi tubuh. Dengan pantang memakan jenis makanan tersebut justru akan
berdampak negatif bagi kesehatan ibu dan janin. Konseling dan penyuluhan sangat
diperlukan untuk merubah persepsi yang salah tersebut (Anonim, 2009).
Sedangkan dampak positif
pantangan makan makanan tertentu pada ibu hamil adalah seperti makan buah nanas
dan durian karena jika dimakan maka akan menyebabkan rasa panas pada perut ibu.
Rasa panas itu timbul karena efek gas yang dihasilkan oleh buah-buahan tersebut
dan itu tidak baik bagi kesehatan ibu dan janin (Anonim, 2009).
Untuk kesehatan ibu selama kehamilan
maupun pertumbuhan dan aktivitas diferensiasi janin, maka ibu dalam keadaan
hamil harus cukup mendapatkan makanan bagi dirinya sendiri maupun kuantitasnya
harus ditambah dengan zat-zat gizi dan energy agar ibu dan janin dalam keadaan
sehat. Makanan yang dikonsumsi ibu hamil berguna juga dalam memudahkan
kelahirannya dan untuk produksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkan. Demi
suksesnya kehamilan keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan
baik, dan selama hamil harus mendapat tambahan protein, mineral, vitamin, dan
energy (Anonim, 2009).
A. BAHAN PANGAN yang TABUH oleh MASYARAKAT
TERTENTU DALAM SIKLUS GDH
IBU
HAMIL DAN MENYUSUI
|
Di berbagai
suku juga dipercaya bahwa pada saat seorang wanita dinyatakan positif hamil,
maka ia tidak diperbolehkan mengkonsumsi makanan tertentu (tabu) untuk menjaga
perkembangan dan kelahiran yang sehat. Banyak yang percaya bahwa pada awal
kehamilan, makanan yang asam atau memiliki bagian yang tajam (ikan lele, ikan
pari yang berduri, dan nanas) harus dihindari karena makanan tersebut
berhubungan dengan komplikasi pada kehamilan (seperti aborsi, pendarahan).
Makanan yang harus dipantang (tabu) juga ditekankan untuk menghindari
terjadinya tanda lahir dan juga cacat pada bayi (Effendi, 1993)
Masyarakat
Kalimantan Barat juga mempunyai pandangan dan budaya tentang makanan secara
spesifik. Ada pantangan tertentu yang tidak bisa diberikan kepada ibu hamil dan
menyusui karena berbagai keyakinan. Padahal jika ditinjau dari segi kebutuhan
gizi, makanan tersebut diperlukan untuk menunjang pertumbuhan janin dan balita.
Selain itu ada jenis yang diajurkan untuk dikonsumsi secara terus menerus dalam
jumlah banyak. Namun dari segi kandungan gizi tidaklah mencukupi (George,
2007).
Berikut
beberapa contoh tabu makanan ataupun mitos di Indonesia bagi ibu hamil :
1.
Mengonsumsi daun kelor menyebabkan
proses kelahiran sakit
Tabu
makanan atau mitos ini berasal dari daerah Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Bagi ibu hamil dilarang makan daun kelor, jika makan dapat menyebabkan proses
kelahiran sakit (Azharflz,2011).
Fakta
Ketika melahirkan memang normal jika merasa sakit. Rasa sakit itu disebabkan oleh kontraksi rahim dan peregangan mulut rahim, peregangan dasar panggul, dan pelepasan plasenta. Jadi tidak ada kaitan antara makan daun kelor dengan nyeri saat melahirkan. Mitos tersebut justru merugikan ibu hamil. Sebab daun kelor merupakan salah satu sayuran yang kaya kandungan gizi. Kandungan vitamin A daun kelor setara 4 kali kandungan vitamin A pada wortel, 7 kali kandungan vitamin C pada jeruk, 4 kali kandungan mineral calcium dari susu, dan 9 kali kandungan protein dari yoghurt.
Ketika melahirkan memang normal jika merasa sakit. Rasa sakit itu disebabkan oleh kontraksi rahim dan peregangan mulut rahim, peregangan dasar panggul, dan pelepasan plasenta. Jadi tidak ada kaitan antara makan daun kelor dengan nyeri saat melahirkan. Mitos tersebut justru merugikan ibu hamil. Sebab daun kelor merupakan salah satu sayuran yang kaya kandungan gizi. Kandungan vitamin A daun kelor setara 4 kali kandungan vitamin A pada wortel, 7 kali kandungan vitamin C pada jeruk, 4 kali kandungan mineral calcium dari susu, dan 9 kali kandungan protein dari yoghurt.
2. Ibu hamil tidak boleh
makan pisang, nanas, dan mentimun
Mitos
ini dipercaya oleh sebagian masyarakat di Jawa karena bias mengakibatkan keputihan. Bahkan mereka
percaya bahwa nanas bisa menyebabkan keguguran (Dyahumi, 2010).
Fakta
Konsumsi
pisang, nanas, dan mentimun justru disarankan karena kaya akan vitamin C dan
serat yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan melancarkan proses
pembuangan sisa-sisa pencernaan. Adapun keputihan tidak selalu membahayakan.
Saat hamil maupun melahirkan, adalah normal jika ibu mengalami keputihan.
Kecuali jika keputihan tersebut terinfeksi oleh bakteri, jamur, dan virus yang
biasanya ditandai dengan keluhan gatal, bau tidak sedap, dan warnanya
kekuningan, kehijauan, atau kecoklatan.
3.
Mengonsumsi
ikan laut, ikan asin, udang dan kepiting menyebabkan ASI menjadi asin
Di
masyarakat Betawi, berlaku
pantangan
makan ikan
laut, ikan
asin, udang
dan kepiting
karena dapat
menyebabkan ASI menjadi
asin (Anonim,2009)
Fakta :
Padahal,
protein yang terkandung dalam ikan
laut, ikan asin, udang dan kepiting dapat
meningkatkan kecerdasan otak
si anak.
4.
Minum air es akan
menyebabkan bayi besar
Sering
minum es saat hamil menyebabkan bayi besar dan akan sulit lahir(Anonim,2009).
Fakta :
Bayi
besar biasanya berhubungan dengan ibu hamil yang mempunyai penyakit kencing
manis. Jadi mungkin es ini diminum oleh ibu hamil yang memang dengan riwayat
penyakit kencing manis. Jadi bukan minum es lalu menyebabkan bayi besar karena
air es akan dikeluarkan oleh tubuh sebagai keringat atau air seni.
5.
Makanan pedas akan
menyebabkan bayi lahir dengan bercak kulit kemerahan atau berkulit lebih gelap.
Makan
makanan pedas saat hamil akan menyebabkan bayi lahir dengan bercak kulit
kemerahan atau bayi akan berkulit lebih gelap/hitam (Kirana,2010).
Fakta:
Warna
kulit seseorang tidak ditentukan oleh makanan pedas, tapi faktor genetik dari
orang tuanya. Dan faktanya bahwa makan makanan pedas saat hamil, membuat rasa
tak enak di perut apalagi bila anda sedang mual, jadi bukan karena menyebabkan
bercak kemerahan pada kulit.
6.
Jeruk
akan meningkatkan lendir pada bayi dan resiko kuning pada bayi baru lahir.
Jangan makan jeruk terlalu sering
akan meningkatkan lendir pada paru bayi dan resiko kuning saat bayi lahir(Kirana,
2010).
Fakta:
Jeruk
adalah sumber vitamin C dan serat yang baik.
7.
Minum air kelapa dapat
mempercepat persalinan dan menyuburkan rambut bayi
Fakta :
Belum
ada penelitan yang membuktikan mitos ini karena lancarnya persalinan
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Namun air kelapa muda memang berkhasiat untuk
menjadikan air ketuban putih dan bersih.
Sementara
itu minum air kelapa muda atau hijau tidak berkaitan dengan rambut bayi. Lebat
tidaknya rambut bayi tidak ditentukan oleh minuman ataupun makanan tertentu yang
dikonsumsi Ibu selama hamil, melainkan karena faktor keturunan. Banyak lagi
mitos kehamilan lainnya yang terdapat dalam masyarakat kita. Ketika anda sedang
hamil dan mendapatkan berbagai nasihat atau pantangan, ingatlah untuk selalu
mendapatkan fakta dan kebenaran secara medis atau ilmiahnya. Anda dapat
bertanya kepada dokter anda untuk memastikannya sebelum anda hanya sekedar
mengikutinya (Anonim,2009)
MASYARAKAT
UMUM
a. Terung Sebabkan Loyo
Belum ada penelitian
ilmiah yang membuktikan hal tersebut. Mungkin lantaran orang begitu terpaku
pada persamaan bentuk terung dengan penis. Padahal, meski sepintas terlihat
sama, penis dipenuhi pembuluh-pembuluh darah yang otomatis akan terisi penuh
begitu terjadi peningkatan libido atau dalam keadaan terangsang. Sementara
terung, diapa-apain pun akan tetap loyo karena strukturnya memang berbeda. Nah,
cuma mitos, kan? (Anonim, 2010)
b.
Nenas, Pepaya, Semangka, Mentimun, Dan Labu Siam
Menyebabkan Keputihan
Jenis
makanan pantangan bagi wanita dan laki-laki dewasa lebih banyak karena alasan
yang menyangkut dengan organ reproduksi. Hal ini berlaku pada sebagian besar
penduduk di Bogor. Makanan tersebut kebanyakan adalah sayur dan buah yang
banyak mengandung air, misalnya nanas, pepaya, semangka, mentimun, dan labu
siam. Jenis makanan tersebut dianggap bisa menyebabkan keputihan (Anonim,2009).
Keputihan terjadi apabila
ada reaksi asam yang banyak atau berlebihan pada lambung. Nanas seperti juga
buah yang lain pada saat kita mengkonsumsi biasanya setelah makan makanan lain
masuk ke lambung. Padahal kita tahu buah-buahan merupakan bahan yang lunak dan
paling mudah dicerna dalam lambung. Dengan terjadinya cara makan
buah-buahan dilakukan setelah makanan yang lain maka gula buah yang sudah
diproses harus segera disaluran sebagai energi terhambat oleh proses
makanan lain. Tehambat proses aliran gula buah menjadi energi mengakibatkan
terjadinya proses peragian dalam lambung. Keadaan asam ini justeru mengakitfkan
beberapa bakteri yang bisa merusak (membusukan ) makanan dalam lambung, yang
akhirnya akan dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk lendir. Lendir inilah yang
disebut keputihan(Anonim, 2009).
Jelas bahwa bukan nanas yang menyebabkan keputihan, namun
perilaku kita. Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya keputihan dalam
hal pola makan perlu diperbaiki, yaitu menyantap nanas atau buah-buahan pada
umumnya setengah jam lebih awal sebelum makan siang maupun makan malam.
Selain tidak terbukti nanas
sebagai biang keladi keputihan, sebenarnya nanas justeru mempunyai kandungan
fosfor, kalsium dan magnesium yang berfungsi mengaktifkan fungsi reproduksi
pada wanita
c.
Makanan yang jatuh ‘belum 5 detik’ masih aman
dinikmati
Begitu jugakah kebiasaan Anda saat makanan Anda jatuh?
Ayo ubah kebiasaan Anda mulai sekarang! Makanan yang jatuh tidak bisa
ditoleransi walaupun hanya 1 detik saja. Tahukah Anda? Bakteri yang ada di
permukaan lantai yang telah terkontaminasi sangat cepat masuk ke dalam makanan
yang jatuh, bahkan lebih cepat dari gerakan refleks Anda.
Dalam
sebuah penelitian, seorang ahli makanan di Clemson University, Paul Dawson,
Ph.D., bersama para siswanya mengontaminasi permukaan lantai dengan bakteri
Salmonella. Setelah itu, mereka menjatuhkan dua potong roti di atas lantai
tersebut (Anonim, 2010.
B.
BAHAN
PANGAN yang DIANJURKAN SESUAI SIKLUS GDH
Bahan pangan yang dianjurkan atau
menjadi anjuran bagi masyarakat sesuai dengan siklus GDH antara lain sebagai
berikut (George, 2007):
Lemak dan Zat Putih Telur: Stabilisator Kadar
Gula
Penderita yang tidak ingin kadar gulanya turun drastis
saat olahraga (jalan sehat, misalnya), harus memperhatikan bahwa makanannya
juga cukup mengandung lemak dan zat putih telur. Keduanya mampu menghindari
turunnya kadar gula secara drastis. Tentu saja kedua zat ini bukan sebagai
pemain utama, tetapi mereka jangan dihindari secara total (Anonim, 2009).
Madu
“Keluarlah
dari perutnya (lebah) minuman yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya
terdapat obat yang menyembuhkan manusia.” (An-Nahl: 69)
Madu
memiliki kandungan gizi tinggi antara lain zat gula (glukosa dan fruktosa),
asam amino, dan vitamin. Kandungan mineral dalam madu
antara lain kalium, natrium, kalsium, magnesium,
zat besi, phosphor, mangan, dan sulfur. Kandungan vitaminnya antara lain
thiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, piridoksin, dan asam askorbat
(Anonim,2009)
Dilihat dari kandungan asam
folatnya, madu sangat baik dikonsumsi
ibu hamil. Asam folat merupakan nutrien penting bagi pertumbuhan janin.
Kekurangan asam folat pada masa awal kehamilan dapat menyebabkan bayi yang
lahir beresiko besar mengalami cacat bawaan pembuluh syaraf.
Madu yang diberikan kepada bayi yang telah makan
dan minum selain ASI, dapat memacu pertumbuhan sel darah merah dan otaknya. Madu juga baik bagi pertumbuhan
gigi bayi. Karena, madu mengandung
antibiotika yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk.
Kandungan mineral dalam madu
bermanfaat untuk menjaga kesehatan gigi yaitu sebagai anti bakteri yang ada di
mulut, menjaga kekuatan enamel dan dentin (Anonim, 2009).
Yodium
Itu Penting
Penderita kencing manis itu terganggu metabolisme
tubuhnya, karena itu sering timbul penyakit hypo-tiroid. Jodium berguna untuk
mengatasi hal ini dan zat jodium ditelan oleh penderita dalam wujud tablet.
Penderita juga bisa mengatasi kekurangan jodium dengan makan ikan laut.
Setidaknya satu kali dalam seminggu (Anonim, 2010).
Gandum:
Makanan Sehat
Produk yang mengandung gandum dan biji-bijian sangat baik
dan dianjurkan untuk dimakan bagi penderita kencing manis, sebab tidak akan
menaikkan kadar gula dalam darah secara drastic(Anonim,2009).
Tempe
Sekalipun berasal dari rumpun kacang-kacangan,
tempe sangat ampuh dalam menurunkan kolesterol. Tempe memiliki kandungan niacin yang mampu
menurunkan kolesterol. Tempe mengandung niacin
5 x lebih banyak daripada kedelai. Selain juga mengandung isoflavon yang sudah
teruji bisa menurunkan kolesterol (Anonim,2010).
Teh
Menurut penelitian, EGCG (epigallocatechin gallate),
yaitu komponen bioaktif paling dominan dalam teh terbukti mampu mencegah
percepatan oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat). Artinya dengan
mengonsumsi teh setiap hari dalam jumlah yang wajar, risiko penyumbatan
pembuluh darah penyebab penyakit jantung dapat dikurangi.
Ibu hamil memang tidak boleh sembarang
mengkonsumsi makanan demi kesehatan sang ibu maupun bayi dalam kandungan, ada
makanan yang boleh dimakan atau makanan yang di anjurkan untuk ibu hamil ada
juga makanan yang dilarang bagi ibu hamil. Makanan yang dianjurkan untuk ibu
hamil yaitu
buah-buahan segar tapi ada juga buah2an segar yang juga tidak boleh di makan
oleh ibu hamil, artinya seorang yang sedang hamil apapun makanan yang hendak
dikonsumsi harus selektif dan tidak boleh sembarangan (Anonim,2011) .
KESIMPULAN
v Faktor
budaya sangat berperan penting dalam status gizi seseorang. Budaya memberi
peranan dan nilai yang berbeda terhadap pangan dan makanan.Misalnya tabu
makanan yang masih dijumpai di beberapa daerah. Tabu makanan yang merupakan bagian dari budaya menganggap
makanan makanan tertentu berbahaya karena alasan-alasan yang tidak logis. Hal
ini mengindikasikan masih rendahnya pemahaman gizi masyarakat dan oleh sebab
itu perlu berbagai upaya untuk memperbaikinya. Suatu kepercayaan tradisional
mengenai berbagai pantangan makanan bagi ibu hamil, seringkali membawa dampak
positif maupun negatif terhadap kesehatan ibu dan anak.
v Pertumbuhan janin yang baik
dibutuhkan berbagai vitamin dan mineral seperti vitamin C, asam folat, zat
besi, kalsium, zink.
v Demi suksesnya kehamilan keadaan
gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan baik, dan selama hamil harus
mendapat tambahan protein, mineral, vitamin, dan energi. Karena Makanan yang
dikonsumsi ibu hamil berguna juga dalam memudahkan kelahirannya dan untuk
produksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkan
v Makanlah makanan yang mengandung :
o
Vitamin,
seperti terdapat pada : ikan, jeruk, daging ayam tak berlemak, sayuran hijau
dll.
o
Kalsium,
seperti terdapat pada : Susu , yang berfungsi untuk pembentukan tulang, dll.
o
Zat
Besi, seperti terdapat pada : Hati, telur, dan daging.
o
Zink,
seperti terdapat pada : Makanan Laut.
o
Magnesium,
seperti terdapat pada : Biji-Bijian, susu dan daging.
o
Yodium,
seperti terdapat pada : Garam beryodium, makanan laut.
o
Fospor,
seperti terdapat pada : Telur, daging dan susu.
o
Banyak
minum air putih mineral
v Dianjurkan untuk Berkonsultasi
kepada seorang tenaga ahli yang professional, seperti Bidan, ahli gizi, ataupun
dokter. Agar saran yang diberikan tepat dan aman.
DAFTAR
PUSTAKA
Effendi, Samsoeri. 1993. Ensiklopedi Tumbuh-tumbuhan. Surabaya: Karya
Anda.
George, Susan. (terj. Sandria Komalasari). 2007. Pangan dari Penindasan
dampai ke Ketahanan Pangan. Yogyakarta: Insist.
Suhardjo. 1989. Sosio Budaya Gizi. Bogor : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, dan Pusat Antar Universitas Pangan dan
Gizi IPB.
Anonim. Inilah Mitos Kehamilan Yang Harus
Anda Tolak [serial on the internet]. 2010 [cited 2011 Mar 21]; Available from :
Anonim.
Pengaruh Kepercayaan Tradisional Bagi Ibu Hamil [serial on the
internet]. 2009 [cited 2011 Mar 21]; Available from :
Anonim. Nanas Penyebab Keputihan? [serial on
the internet]. 2010 [cited 2011 Mar 21]; Available from :
Azharflz. Mitos Ibu Hamil Dilarang Makan Daun
Kelor. [serial on the internet]. 2011[cited 2011 Mar 21]; Available from :
Dyahumi. Tabu Pada Makanan [serial on the
internet]. 2010 [cited 2011 Mar 21]; Available from :
Kirana. Mitos Makanan dalam Masa Kehamilan
[serial on the internet]. 2010 [cited 2011 Mar 21]; Available from :
0 komentar:
Posting Komentar