Ini sekedar share laporan konseling gizi saya (dulu waktu masih mahasiswa) :D
Disini bisa dilihat tata cara atau langkah-langkah yang dilakukan ketika akan melakukan konseling gizi mulai dari ask, advise, assess, assist, and arrange
NAMA KONSELOR :
SRI RATI
Tanggal Kegiatan Konseling
· Sesi I (Persiapan) :
Rabu, 12
Desember 2012
· Sesi II (Pengambilan Keputusan) : Sabtu, 15
Desember 2012
· Sesi III (Monitoring dan Evaluasi) : Minggu, 22 Desember 2012
Tempat Kegiatan Konseling
· Sesi I (Persiapan) :
Rumah konselor
· Sesi II (Pengambilan Keputusan) : Rumah klien
· Sesi III (Monitoring dan Evaluasi) : Rumah klien
Konseling Berlangsung :
±60 menit untuk setiap sesi
IDENTITAS KLIEN
·
Nama : Tn. Ih
·
Jenis
Kelamin :
Laki-laki
·
Umur :
24 tahun
·
Pekerjaan/Pendidikan : Buruh/SMA Sederajat
·
Diagnosa
Penyakit/Masalah Gizi : KNF (Karsinoma
Nasofaring) dengan Gizi Buruk
A. PENGKAJIAN GIZI
1. Data Antropometri
·
Berat
Badan : 41 kg
·
Tinggi
Badan : 165 cm
·
IMT : 15,1
·
Status
Gizi : Buruk
2. Data Biokimia/Laboratorium
Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan
|
Hasil
|
Nilai Normal
|
Ket.
|
Ureum
Kreatinin
SGOT
SGPT
GDS
Natrium
Kalium
Klor
|
17 mg/dl
0,8 mg/dl
20 mg/dl
9 mg/dl
102 mg/dl
132 mg/dl
4 mg/dl
100
mg/dl
|
10-50 mg/dl
< 1,1 mg/dl
< 38 mg/dl
< 41 mg/dl
140 mg/dl
136-145 mg/dl
3,5-5,1 mg/dl
97-111 mg/dl
|
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
|
Sumber:
Data Sekunder Terolah, 2012
3. Data Klinis/Fisik
Klien
mengeluh benjolan yang terdapat pada leher sebelah kanan membuatnya susah
menelan. Merasakan nyeri ulu hati dan batuk-batuk.
Tabel 2. Hasil
Pemeriksaan Fisik-Klinis
Jenis
Pemeriksaan
|
Hasil
|
Keadaan umum
BAB
BAK
Tekanan Darah
|
Sedang
Lancar
Lancar
120/80 mmHg
|
Sumber:
Data Sekunder Teroleh, 2012
4. Riwayat Makan
·
Riwayat
Dahulu
Pola
makan klien baik dan teratur 3 kali sehari. Klien tidak memiliki alergi
terhadap makanan tertentu. Makanan klien sehari-hari berupa nasi ± 200 gr
setiap kali makan, sumber protein berupa ikan setiap hari ± 60 gr sekali
sehari, telur 2-3 kali seminggu, ayam 4x kali sebulan, tahu tempe 3-6x
perminggu, sayuran hijau setiap hari (buncis dan kacang panjang), tauge, dan
wortel juga dikonsumsi setiap hari, semua jenis buah-buahan sering dikonsumsi.
Dalam kesehariannya klien sering mengkonsumsi makanan yang dibakar karena
menurutnya enak. Klien sering mengkonsumi ikan bakar dan setiap 3 hari sekali
mengkonsumsi jagung bakar. Klien juga sering mengkonsumsi mie instan sebanyak 4
kali dalam seminggu.
·
Riwayat
Sekarang
Nafsu
makan klien baik namun kesulitan menelan akibat tumor pada leher sebelah kanan
yang dirasakan sejak 3 bulan yang lalu membuat klien kekurangan asupan makanan
perhari. Keluarga klien berinisiatif sendiri untuk member makan makanan lunak
seperti bubur agar klien mudah menelan makanan.
Adapun
data recall 24 jam asupan makanan klien sebelum konseling, yaitu:
- Pagi (07.30) : bubur ¼ gls, telur
rebus 1 biji dan sayur wortel rebus ¼ gls.
- Selingan (10.00) : jus papaya 1 gls dan susu 1 gls
- Siang (12.30) : bubur ¼ gls, telur 1
biji dan sayur labu siam ¼ gls
- Selingan (15.30) : susu 1 gls
- Malam (20.00) : bubur ¼ gls, telur 1 biji dan sayur bayam labu siam ¼ gls.
- Selingan (22.00) : susu 1 gls
5. Riwayat Personal
Klien
bekerja sebagai buruh yang bekerja dari pukul 07.00 pagi hingga 21.00 malam. Klien
jarang istirahat karena senang menonton bola. Belum ada keluarga klien yang
menderita penyakit yang sama.
B. DIAGNOSIS GIZI
1. Domain Asupan
Kekurangan
intake makanan yang disebabkan oleh
kesulitan menelan yang ditandai oleh asupan Energi = 33,3%, Protein = 22,4 %,
Lemak = 47,5 dan Karbohidrat = 31,7 %.
Tabel 3. Asupan Zat Gizi Sebelum Konseling
|
Energi
|
Protein
|
Lemak
|
KH
|
Asupan
|
789,8
|
22,4
|
28,7
|
113
|
Kebutuhan
|
2367
|
100
|
60,4
|
355
|
% Asupan
|
33,3
|
22,4
|
47,5
|
31,7
|
Sumber: Data Primer Terolah, 2012
2. Domain Klinis
Berat badan
kurang yang disebabkan oleh
kurangnya asupan oral yang ditandai oleh IMT = 15,1 (Gizi
Buruk)
3. Domain Perilaku
Kebiasaan
makan yang salah yang disebabkan oleh daya beli rendah yang ditandai oleh konsumsi mie
instan 4 kali seminggu dan keseringan konsumsi makanan yang dibakar.
C. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Kondisi Masalah Yang Dihadapi
Hasil
pemeriksaan yang telah dilakukan disertai dengan analisis gizi dapat
digambarkan masalah gizi yang dihadapi oleh klien, yaitu:
·
Intake
asupan zat gizi klien sangat kurang dan tidak
sesuai dengan kebutuhan dengan perhitungan asupan Energi = 33,3%, Protein = 22,4
%, Lemak = 47,5 dan Karbohidrat = 31,7 %.
·
Berat
badan kurang yang dialami oleh klien disebabkan karena intake asupan oralnya
yang sangat kurang sehingga Indeks Massa Tubuh klien berada pada angka 15,1
yang merupakan indikator gizi buruk.
·
Pola makan
klien yang masih salah akibat keseringan konsumsi mie instan dimana diketahui
bahwa dalam mie instan banyak mengandung
bahan-bahan pengawet yang apabila dikonsumsi sering dalam jangka waktu yang
lama akan menyababkan timbulnya penyakit kanker. Klien juga sering makan
makanan yang dibakar, dimana diketahui bahwa makanan seperti itu banyak
mengandung unsur karbon (bagian hitam pada makanan yang dibakar) yang dapat
pula memicu terjadinya kanker.
·
Faktor
lain sebagai penyebab penyakit ini semakin hari semakin parah karena klien
masih dalam tahap menyesuaikan diri dengan makan bubur setiap hari sehingga
intakenya semakin berkurang.
·
Dampak
yang ditimbulkan adalah kesehatan menjadi kurang prima, mudah terinfeksi
penyakit, sistem imun/daya tubuh rendah, dan semakin parahnya penyakit yang
diderita yang dapat berakibat pada kematian.
2. Daftar Kehendak atau Pilihan Keputusan
Keputusan
yang sebaiknya dapat dipilih oleh klien untuk mengatasi masalah tersebut antara
lain:
·
Meningkatkan
intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat dapat
meningkat pula.
·
Mengkonsumsi
susu khusus (Peptamen) untuk meningkatkan berat badan dan asupan energi.
·
Mengurangi
konsumsi bahan makanan berpengawet (mie instan)
·
Menjaga stamina dengan
berolahraga secara teratur setiap
harinya.
3. Konsekuensi tiap pilihan
·
Meningkatkan
intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat dapat
meningkat pula.
Positif :
- Memberikan
energi yang cukup untuk mencapai status gizi normal.
- Membantu mencapai berat badan menjadi
ideal.
- Menghindari komplikasi akut dari penyakit yang diderita.
- Sistem tubuh dapat melakukan kerja lebih baik karena kebutuhan
zat gizi tercukupi.
- Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan
melalui gizi yang optimal.
Negatif :
- Melibatkan
keluarga (istri dan sanak keluarga) untuk selalu ikut serta memantau dan
menyediakan makanan bagi klien menginat klien adlaha seorang laki-laki.
- Membutuhkan
upaya yang keras dan
disiplin serta kemauan yang lebih karena
keputusan ini menyangkut tentang pola makan.
- Membutuhkan
biaya yang lebih dalam
pemenuhan kebutuhan yang masih kurang selama program dijalankan.
·
Mengkonsumsi
susu khusus (Peptamen) untuk meningkatkan berat badan dan asupan energi.
Positif :
- Memenuhi kebutuhan zat gizi untuk membantu dalam membantu
kerja sistem tubuh.
- Berat
badan dapat ditingkatkan untuk mencapai status gizi normal
- Sistem imun dan daya tahan tubuh meningkat.
- Tidak mudah terserang penyakit.
- Tubuh terasa segar dan kesehatan menjadi prima.
Negatif :
- Susu yang lengkap dan berkualitas baik memiliki harga yang
tinggi dan sulit untuk diperoleh setiap hari.
- Banyaknya suplemen vitamin saat ini sehingga sulit
menentukan suplemen mana yang baik dan yang dibutuhkan dan sesuai oleh tubuh.
- Butuh
pengawasan yang lebih selama mengkonsumsi karena tidak boleh asal dalam
mengkonsumsinya.
·
Mengurangi
konsumsi bahan makanan berpengawet (mie instan)
Positif :
- Menghindari
dari resiko penyakit bertambah parah
- Membantu memberikan asupan zat gizi yang lebih bervariasi
dan tidak melulu mengandung karbohidrat saja
- Membantu menjaga agar kadar natrium dalam tubuh tetap
dalam keadaan normal
Negatif :
- Membutuhkan upaya yang keras karena merubah kebiasaan
makan terlebih lagi bagi seseorang yang sudah terbiasa mengkonsumsi mie instan.
- Membutuhkan biaya yang lebih karena mengganti bahan
makanan yang lebih bervariasi
- Membutuhkan pengetahuan dan kemampuan yang lebih dalam
mengolah makanan sehingga tidak makan yang itu-itu saja setiap harinya.
·
Menjaga stamina dengan
berolahraga secara teratur setiap
harinya.
Positif
:
- Membantu mencapai berat badan menjadi
ideal.
- Tubuh terasa segar dan kesehatan menjadi prima.
- Membantu meningkatkan kerja sistem imun dan daya tahan
tubuh sehingga tidak mudah terserang penyakit.
- Penampilan jadi lebih menarik.
Negatif :
- Membutuhkan kedisiplinan yang besar.
- Membutuhkan waktu dan tempat yang sesuai dan nyaman.
- Membutuhkan pemilihan jenis olahraga yang tepat sesuai
aktivitas dan waktu luang yang dimiliki.
·
Keputusan
Klien
Adapun
beberapa keputusan yang klien ambil untuk dijalankan dari beberapa pilihan yang
ditawarkan oleh konselor antara lain:
·
Meningkatkan
intake makanan sehingga asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat dapat
meningkat pula.
·
Mengkonsumsi
susu khusus (Peptamen) untuk meningkatkan berat badan dan asupan energi.
·
Mengurangi
konsumsi bahan makanan berpengawet (mie instan)
D. MONITORING DAN EVALUASI
1. Evaluasi
pelaksanaan program yang
telah disepakati :
·
Saat
ini klien sudah mulai meningkatkan asupan energi dan zat gizi seperti energi, karbohidrat,
protein, dan lemak sehingga dapat mendekati kebutuhan melalui makan teratur.
·
Klien
mengkonsumsi susu khusus (Peptamen) dengan pengawasan keluarga sehingga berat
badannya sudah mulai bertambah.
·
Sebelum
konseling dilakukan, klien sudah mulai menghindari mengkonsumsi makanan dan
minuman yang manis-manis yang mengandung gula murni setelah didiagnosa
menderita diabetes mellitus tipe II.
2. Kesulitan yang dialami klien dalam menjalankan progam
:
·
Merubah
kebiasaan baru terasa sangat sulit untuk dijalani sampai dengan saat ini
seperti kebiasaan makan (pola
makan) dan kebiasaan berolahraga.
·
Faktor
penyakit yang diderita (benjolan pada nasofaring) membuat klien kesulitan dalam
mengunyah makanan sehingga saat ini klien masi dalam tahap membiasakan diri
dengan makanan saring lunak.
·
Kendala
dalam menjalankan program ini
dalam jangka waktu yang lama karena akan membutuhkan biaya yang lebih dimana dihadapkan pada kebutuhan yang lebih penting untuk
dipenuhi di atas kebutuhan pribadinya.
3. Kesepakan kembali yang dibangun bersama klien :
·
Klien
akan tetap berupaya untuk melaksanakan kesepakatan
sebelumnya.
·
Klien
dan keluarga klien meminta kembali kepada konselor untuk melakukan evaluasi
perkembangan pelaksanaan program di waktu yang telah ditetapkan.
E. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI KONSELOR SAAT MELAKUKAN KONSELING DENGAN KLIEN
Tidak
terdapat masalah yang besar yang dialami oleh konselor saat melakukan konseling
terhadap klien, karena klien cukup kooperatif dengan memberikan keterangan yang
jelas dan benar. Hanya saja, keluarga klien yang lebih banyak berbicara karena
klien adalah pribadi yang agak sedikit pemalu mungkin karena klien merasa
derajat pendidikannya lebih rendah sesuai dengan statement keluarga yang
menemani.